Tak jarang dalam kekalahan tersebut banyak hal terjadi dari kemarahan hingga kekecewaan. Karena foto peserta yang diikutsertakan kontes fotografi tidak mendapatkan hasil yang sesuai keinginan yaitu lolos penjurian apalagi sebegai pemenang.
Hal utama yang harus dimiliki sebelum mengikuti lomba fotografi adalah mental siap menang dan juga mental siap kalah. Dua hal tersebut berguna untuk menghindari rasa kecewa dan sakit hati. Karena peserta lomba foto telah merasa foto yang diikutkan adalah terbagus dibanding peserta lainnya.
Setiap akhir perlomba foto tak sedikit dari peserta yang tidak terima hasil penilaian dari dewan juri. Bahkan dalam beberapa kesempatan lomba foto para peserta yang kalah protes, mereka merasa pilihan juri jauh dari kelayakan. Untuk itulah tipsfotografi.net berbagai tips agar lolos penjurian lomba foto supaya hal tersebut tidak lagi terjadi.
Agar foto lolos penjurian saat ikut lomba foto hal yang utama adalah memahami isi dari syarat dan ketentuan kompentisi fotografi tersebut. Dan selain memiliki mental kalah dan menang, peserta lomba foto hendaknya harus berbesar hati dan selalu lapang dada setiap mengikuti lomba foto.
Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat, Anda harus selalu mengingat akan hal tersebut. Jadi meskipun para peserta yang belum beruntung menjadi pemenang memprotes, tak akan mampu mengubah hasil penjurian. Kecuali karya foto pemenang diketahui melanggar syarat dan ketentuan lomba foto yang ditentukan panitia.
Lalu apa saja tips agar foto Anda lolos proses penjurian dalam suatu perlombaan ? Berikut ini beberapa tips agar foto lolos atau tidak ‘Mental’ saat proses penjurian.
Tips Lomba Foto Agar Lolos Penjurian
- Sebelum submit foto, baca terlebih dahulu tentang tema lomba foto yang akan Anda ikuti. Jika foto yang diikutkan lomba melenceng atau tidak sesuai dari tema jangan harap untuk lolos bahkan menang. Kesesuaian tema adalah hal utama dalam penjurian lomba foto.
- Baca syarat dan ketentuan lomba foto yang sudah dibuat panitia. Seperti ukuran foto yang dilombakan, periode pemotretan Dll. Jangan pernah memaksakan mengirim karya yang sebenarnya telah menyadari karya Anda tidak akan selaras dengan kepentingan penyelenggara. Kasus satu ini biasanya dewan juri dan penyelenggara telah mengambil kesepakatan untuk muatan foto-foto yang dikehendaki.
- Di beberapa ketentuan lomba foto tidak jarang panitia membuat aturan melarang foto yang pernah diikutkan kompetisi untuk diikutkan lomba foto lagi. Jadi Anda harus berusaha mengirimkan hasil karya foto yang belum pernah dilombakan baik kalah ataupun menang.
- Unik, ya keunikan karya foto peserta lomba foto akan menyita dewan juri. Ikutkan karya foto yang beda dengan peserta lainnya. Kalaupun subyeknya umum, Anda harus percaya diri bahwa foto hasil karya Anda Andalah yang paling bagus.
- Sebelum mengirim karya foto Anda, bandingkan foto Anda dengan foto lainnya atau dengan foto kawan. Mental kuat harus Anda tanamkan disini, Anda harus berani mengakui jika foto karya kawan Anda adalah lebih baik dari pada foto Anda. Jika sudah demikian, Anda harus mencari lagir karya foto lain yang siap untuk diadu kembali.
- Percaya diri bahwa karya Anda bukan yang terbaik. Jika rasa ini dimiliki, niscaya apapun yang diputuskan juri tidak akan membuat sakit hati. Ingat lomba foto tak berbeda dengan sebuah permainan, ada kalah juga ada menang.
- Ingat, dalam lomba fotografi faktor keberuntungan menjadi dominan. Bahkan ada yang menyebut faktor keberuntungan porsinya hingga 80 persen. Jika demikian, foto secantik, seindah, sebagus apapun akan rontok.
- Jika sudah tau siapa dewan juri di lomba foto yang akan diikuti, pelajarilah karakter dan selera juri. Anda harus mampu menyuguhkan karya foto yang mampu langsung dilahap dewan juri. Jumlah juri juga harus menjadi perhitungan. Mencobalah menciptakan karya foto dengan selera kombinasi dewan juri yang ada.
- Perhitungkan siapa di belakang penyelenggaraan kompetisi foto tersebut. Sebab penyelenggara juga memiliki kepentingan terhadap karya-karya foto yang masuk.
- Setelah mengirimkan karya foto, pasrah dan berdoalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar